Pada
pertengahan 1981 saddam hussein di buat gelisah akibat perang melawan iran yang
semakin hari lawanya semakin kuat. Terpikir oleh saddam untuk membuat senjata
pemusnah massal, pikiranya pun berpaling ke sebuah reaktor nuklir rancangan
prancis dan sebuah reaktor uji coba rancangan Uni soviet yang waktu dulu pernah
digunakan. Reaktor tersebut berada di tuwaitha, selatan irak, begitu perbaikan
reaktor nuklir selesai dengan di bantu teksi dari prancis, saddam bergarap negaranya dapat selangkah lebih maju dalam
senjata pemusnah massal
Saad tawfik
tidak di beri penjelasan apaun oleh saddam atas program yang ia kerjakan. Ia
hanya di minta melakukan Beberapa penelitian ynag tak satu pun di buat untuk
bom(saad tawfiq berepan penting dalam informasi yang di terima CIA bawha irak
tidak punya fasilitas nulkir lagi ).
Pada tanggal 7 juni 1981, satu
hari sebelum tawfiq memulai tugasnya, angkatan udara israel membombardir
komplek reaktor di tuwaitha menggunkan F-14 dan F-16. Reaktor yang di kenal
oleh dunia luar disebut Osirak dan tammuz 1 yang di kenal oleh warga irak
hancur lebur. Perdana menteri israel
manachem begin mengumumkn bahwa israel terlah melakukan serangan dalam rangka
mencegah Saddam Husein membangun reaktor nuklir yang akan di gunakan sebagai
bom atom yang di khawatirkan suatu saat nanti akan di gunakan untuk menyerang
israel
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_XRlTrhbfcEQoAhTnM426zC-gZZzfjnJiiZVNcEoac_E2bubvfUKJMpmMc74rLHmKWxMz6_HoNeJONscxKcuerM8_FJIljUSQe24TGtCEsq9QGhe2iyLlFgPQQAb6lAmLhA-46H9dBE4g/s1600/images.jpg)
Elekromagnetik isotope separation (EMIS)
yakni proses pengayaan uranium yang akan di lakukan oleh ja’far, menggunakan magnet-magnet yang berukuran
lebih besar untuk membantu memisahkan ion-ion dari dua isotop yang berbeda.
Cara tersebut dapat menghasilkan bahan persenjataan berkualitas dengan
menggunakan cara yang tidak rumit. Namun
tentu saja, teknologi EMIS sulit di praktikan di negara yang kecil seperti
irak.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz_GCEuhWA_GJx04po3EkmPL3P9RHJ1ICD8KUO9DWmTJol_ZJkeOdvLdkovJb4pOxDhU_AmzBJHJ_436DLtsgM2zXXOkmukQqwrLLmp6OtMAoQfJLvip3CUw419-nXz7DOXauV8_w8el2s/s1600/download+(2).jpg)
Tim ja’far
membangun tempat pemurniian uranium di daerah perbukitan 30 km sebelah barat
mosul,. Pada tahun 80-an mereka menambangan urainum di akashat. Sebelum terjadi
perang teluk 1, ketika saad tawfiq mendengar tudingan terhadap irak yag telah
membeli urainium dari nigeria, ia tahu informasi tersebut bukan berasal dari
irak, ia pun tahun apa yan sesungguhnya terjadi pada proram yang ia kerjakaan
Di tahun
1980-an serangkai fasilitas yang dibuat untuk EMIS dibangun secara sangat
rahasia, memberikan peluangan bagi irak untuk membangun fasilitas nuklir yang
besar. Namun , pada akhir 1980an saddam husein nampaknya tidak sabar akhirnya
ia meminta menantunya hussein kemal untuk menangani program nuklir irak. Kemal
melihat program terseut sebagai ‘ mahkota permata’ bagi rezim saddam hussein
untuk mewujudkan senjata pemusnah massal. Kemal berusaha keras ingin mewujudkan
keinginan mertuanya merasa tidak cukup banah-bahan dalam negri maka ia
memutuskan untuk mencari sumber daya dari luar. Akibat kecerobohanya program
nulkir yang di tutupi oleh tim ja’far terbongkar setelah dua anak buah kemal tertangkap di bandara
Heathrow, tertangkap tangan membeli pemicu nuklir dari Amerika.
Adanya rencana
penyerbuan irak ke kuwait membuat tim nuklir ja’far berada dalam tekanan hebat
dan tidak realistik, kemal memerintahkan untuk bekerja keras tanpa henti selama
berbulan-bulan
Penyerbuan ke
kuwait serta selama operasi badai gurun oleh AS. Saad taufiq selama masa
tersebut saad taufik menghabiskan waktu di fasilitas nuklir. Sempat muncul
gagasan dan perdebatan seputar usaha menciptakan “bom kotor” alat peledak yang
diisi bahan radio aktif secara manual namun tidak ada perintah untuk itu,
gagasan itu pun akhirnya terkubur. Tim jafar tidak mampuh menghasilkan bom yang
di perlukan saddam hussein untuk menghadapi pasukan internasional
Pada tahun
1991 secara tidak sengaja AS menhancurkan program persenjataan irak dari udara
tanpa menyadarinya, saat kembali ke pangkalan pilot mencari=cari sasaran lain yang di gempur dengang sisa dua bom dari
misi tadi. Ia meluncurkan dua bom itu kearah komplek bangunan di Tarniyah,
sekitar 30km utara bagdad, yang di duga sebagai markas Komisi Idustrialisasi
Militer Irak. Sang pilot berhasil membom bangunan yang terbesar lalu bergegas
menuju pangkalan
Pantauan yang
di lakuakan memelalui satelit atas
kerusakan yang di akibatkan pemboman mencengangkan pasukan AS. Terdapat
aktivistas yang tidak biasa dalam bangunan yang porak-poranda. Mengindikasi
bahwa tempat tersebut adalah tempat paling penting bagi irak akhirnya pangkalan
AS melakukan lanjutan serangan menggunakan boeing B-52 mengakibatkan fasilitas
nuklir tersebut benar-benar hancur. Serbuan tersebut membuat program yang di
rintis tim ja’far tidak pernah terwujud
Sumbernya dari?
BalasHapus